Minggu, 22 Agustus 2010

Sekuntum Hari

Sekuntum hari
Dimana wanginya mengharumi bumi sepanjang waktu
Karena saat itulah kemahamurahan sang Khaliq berlimpah
Menyatu pada segala inti hidup
Adalah Ramadhan.
Bertelaga bening.
Airnya mutiara Maghfiroh.
Gemericiknya Dzikir dan Tadarrus.
Tepiannya doa lemah lembut, lirih dan berpasrah hati.
Siapa tak ingin jadi ikannya?
Mari berenang dengan kesunyian nafsu.
Agar sirip kita tak patah sia sia.

Ia rahasia
Tak sekedar lapar dahaga
Tapi sesungguhnya itulah hakekat cinta
Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Allah
Karena dengan lapar dan haus
Kita bisa lebih menyadari bahwa kita tak berpunya
Bisa lebih memahami
Bahwa kita tak lebih dari sebutir debu
Di antara kemahaluasan-Nya

Ia sepantasnya dirindukan
Karena ia lebih

Di cakrawala bertebar pengampunan, rakhmat
Dan segala kebaikan
Juga nuzulul qur’an dan lailatur qodar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar