Minggu, 22 Agustus 2010

Percik Bimbang Dalam Rasa (Aku, Kau, dan Dia)

Bersanding dalam bimbang.
Mempersunting satu tanya dengan ribuan jawab yang tak teryakini.
Sebaris hari maya tak juga usai berwujud nyata.
Dibelenggu ragu darimu, disergap tanya oleh dirinya.
Hati ini gerah dengan bimbangku.

Wajahku berbinar karena aku tahu sebenarnya diujung sana ada tanya dia menunggu jawab pastiku, tapi hati ini terkurung oleh petikan petikan renyah canda tawa misterimu.

Atas nama apa kedekatan yang membungkus hari kita selama ini?
Kau, aku dan dia?

Mungkin ini cerita rindu dan penantian, yang setia kurajut pada barisan detak waktu dan menunggu jawaban istikharah yang kutujukan pada Pencipta ku.

Kuberharap bimbangku tak menyurutkan jejak sampai akhirnya aku dapat menyemai semua asa untuk seorang yang dikehendaki oleh NYA.

Atas nama apakah kedekatan ini?
Begitu sederhana kau, aku dan dia memulainya, tapi serumit ini aku mengurai bimbangku.
Sampai tertuang tulisan ini...aku masih bimbang dalam pilihan....dia menungguku, dan aku menantimu...
Dan kamu??? Kamu sibuk dengan tatanan canda untuk memulai untukku....

Sebaris harapku untuk segera dapat mengurai asa dan mengikat rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar