Kamis, 13 Mei 2010

Perjalanan 30 Mei


Aa ku,
Di Jalan dakwah, Kau meminangku.
Di Jalan dakwah, Kau menikah denganku.
Di Jalan Dakwah, Kau dudukkan aku disampingmu.
Inilah jalan yang kupilih, dan kau meminangku karena kaupun memilihnya.

Inilah jalan yang kita pilih,
Sungguh... beban yang kita emban begitu berat.
Terasa berat bagiku untuk menitinya.
Disaat kubertahan untuk meniti jalan ini,
Disaat jalan itu tak semulus yang diharapkan,
saat duri-duri bertebaran di jalan yang kita pilih ini….
Tapi engkau… selalu ada untukku.

Suamiku,
Sungguh…. Berat cobaan yang kita hadapi.
Bukan hanya kebencian dan tuduhan dusta para penentang Al-Haq.
Tapi juga campur tangan para dukun dan jin yang menerpa keimanan kita,
menerpa aqidah kita, menerpa keistiqamahan kita.

Akan tetapi suamiku,
Jangan bersedih…
Sungguh cobaan dan ujian yang dihadapi oleh Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam
dan para nabi-nabi Sebelum beliau Alaihimus Salam
Lebih berat dari apa yang kita hadapi sekarang…

Maka…
Diipelukanmu duhai kekasihku,
kutentramkan hati, disaat kau pulang dari syahid dengan tangan kosong,
Kaulah pelipur lara yang setia menemaniku untuk meniti jalan ini…
dan, sampai kau baca tulisan ini...
Kau tetap yang terbaik untukku.

(Nov. Rain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar