
Setiap hari, kala fajar menembus tetes embun yang menetes dari daun ke daun.
Saat lingkaran lingkaran putih berarak perlahan mulai menutup waktu shubuh.
Aku baru bisa mengakhiri mimpi.
Mimpi tentang dimana aku takut kehilanganmu,
kehilangan genggam hatimu.
Setiap hari, kala terbangun,
saat setelah mimpi usai,
kerap kutatap lekat wajahmu,
yang selalu mengisi waktu hari minggu bulan dan tahunku.
Kau begitu dekatnya...sangat dekat,
kurengkuh dalam kisi hati,
kupeluk dalam denyut nadi,
kumiliki sepenuh hidup...
tapi masih saja aku takut
apabila Yang Maha Lembut menyentuh dan mengambilmu.
Padahal aku tahu,
aku memilikimu tapi kau kepunyaan-NYA.
(Nov. Rain)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar